Kata Pengantar
:
Puji syukur alhamdulilah kami ucapkan kepada Allah
SWT, yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas kewirausahaan dengan hasil yang baik dan menyusun laporan ini dengan
hasil yang maksimal. Selanjutnya kami juga mengucapkan terimakasih kepada ibu
Rina Yunitasari yang mengajar pelajaran kewirausahaan. Karena telah mendampingi
kami dalam proses pembuatan karya berupa “Buku Album” dari serat tumbuhan.
Berkat komentar dan masukan dari beliau kami dapat mencipatakan karya yang
sempurna dan layak untuk di pamerkan.
Kami berharap untuk
kedepan para penerus bangsa bisa lebih kreatif dan inovatif lagi dalam
pembuatan karya. Bisa melebihi karya yang telah kami buat.
PENYUSUN
BAB 1
1.1
Pendahuluan :
Sebuah
karya adalah salah satu bentuk penciptaan yang dibuat oleh seseorang bukan
plagiat. Berbicara tentang karya kita akan menyambungkannya dengan karya seni
dan lebih detailnya mengarah pada seni rupa. Seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Dilihat dari sisi fungsinya seni rupa dibedakan menjadi 2 yang pertama
yaitu :
1. Seni
rupa murni adalah proses penciptaan seni rupa ini menitik beratkan pada
ekspresi jiwa semata. Sebagai contoh : patung
2. Seni
rupa terapan adalah proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu
Sebagai
contoh : kriya
Pada
kesempatan kali ini kita lebih spesifik pada seni rupa terapan. Kita akan
membahas dan mempraktikan secara detail pada seni rupa terapan. Untuk karya
seni rupa terapan ini mempunyai 2 fungsi yaitu fungsi estetis dan fungsi
praktis. Fungsi ekstetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda
hias. Sebagai contoh : vas bunga dan topeng. Sedangkan fungsi praktis adalah
karya seni yang tujuan pkok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai. Sebagai
contoh : meja dan kursi. Yang perlu kalian tau karya seni mempunyai banyak
jabang dan juga fungsi. Tentunya antara karya seni yang satu dengan yang
lainnya jelas berbeda. Fungsinyapun juga jelas berbeda. Jika kalian mau
mengamati Banyak contoh-contoh karya seni disekitar kita, khususnya
daerah-daerah seperti Solo, Yogyakarta dll.
1.2
Latar Belakang Masalah
Ada
beberapa latar belakang mengapa kami memilih untuk membuat karya seni rupa
terapan berupa “Buku Album” dari serat tanaman ini. Beberapa alasan tersebut
antara lain:
1. Berbahan
dasar yang relative mudah dicari
2. Tidak
perlu mengeluarkan banyak uang
3. Cara
pembuatanya yang mudah
4. Mudah
diterapkan
Beberapa
alasan tersebut adalah latar belakang mengapa kami memilih karya seni rupa
terapan ini. Selain itu, karya seni yang kami buat ini merupakan karya seni
yang bernilai jual tinggi (jika pembuatanya dibuat serapi dan semenarik
mungkin). Dikarenakan kami masih tahap belajar mungkin level karya kami masih
biasa dimata para seniman. Namun, setidaknya karya kami sudah patut untuk
diperlihatkan dan dipamerkan. Kami menyadari bahwa kami masih perlu banyak
berlatih, agar bisa menghasilkan karya seni rupa terapan yang patut untuk
diperjual belikan.
Perlu
diingat, suatu karya tidak bisa dibuat secara mendadak atau dibuat dalam satu
hari dengan proses buru-buru. Karya seni harus dikerjakan dengan sabar, teliti
dan dengan hati (perasaan). Kami membuat karya seni rupa terapan ini kurang
lebih 5 hari baru selesai. Mungkin kalau untuk para seniman cukup memerlukan
waktu 2 hari, dikarenakan kami masih belajar jadi harus memerlukan waktu yang
cukup lama.
1.3
Tujuan
Tujuan
kami membuat karya seni rupa terapan ini selain untuk memenuhi tugas
kewirausahaan juga untuk melatih jiwa kreatifitas kami. Dari sisi lain
pembuatan karya ini cukup memerlukan kesabaran yang banyak. Harus teliti dan
benar-benar pake hati (perasaan) karena jika tidak, hasil akhirnya akan
terlihat jelek dan kurang sedang untuk dipandang.
BAB 2
2.1
isi
Setelah
kami menjelaskan tentang tujuan dari pembuatan karya seni terapan ini,
selanjutnya kami akan menjelaskan secara detail tentang alur dari proses
pembuatanya. Yang pertama kami membuat planning atau rencana dahulu. Mengatur
dan menjadwalkan kapan kami mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan dan kapan
kami berkumpul untuk mengerjakan karya ini. Sudah kami jelaskan didepan, bahwa
kami mengerjakan karya ini selama 5 hari. Pada hari pertama kami mempersiapkan
bahan-bahannya dahulu. Untuk memepercepat pekerjaan kami membagi tugas siapa
yang membawa bahan-bahan contoh : daun waru agnes, pelepah pisang arik, lem
indry dan daun petai cina kering khoirul. Jadi semua kelompok kerja sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
Untuk
hari kedua kami memulai proses pembuatan, proses ini kami awali dengan membuat
pola dari karya “buku album” ini. Pekerjaan yang kami buat pada hari pertama
ini adalah : membuat pola kertas sebagai tempat melekatnya foto, membuat pola
kertas roti dan membuat bentuk kepang dari pelepah pisang (debok). Untuk
pengerjaan seperti ini saja membutuhkan waktu berjam-jam untuk pengerjaanya.
Hari
ketiga, kami menyatukan rangkaian tersebut. Menjahit album tersebut dengan
benang wol, melekatkan daun-daun pada caver buku album dan membuat pola caver
(bintang). Proses ini kami buat setelah pulang sekolah bertepatan dikelas.
Karena padatnya jadwal sekolah kami terpaksa mengerjakannya disela-sela
kesibukan.
Hari
keempat, adalah proses plitur atau penggilapan pada caver. Plitur adalah salah
satu jenis cat yang warnanya kuning gilap. Tujuan dari pemplituran ini adalah
untuk memberikan warna menari pada caver buku album, selain itu agar buku album
lebih awet dan tidak gampang rusak karena sudah dilindungi dengan plitur.
Proses ini memerlukan satu hari full. Karena menunggu plitur kering.
Hari
kelima, hari terakhir adalah proses penghiasan. Pada tahap ini kami berkreasi
penuh untuk menciptakan buku album yang menarik. Kami menghias caver album
dengan kepangan pelepah pisang yang sebelumnya kami buat. Untuk kemenarikan
karya kami, kami telah mengisi buku album tersebut dengan foto-foto bersama
kami.
2.2 Alat
Bahan
Pokok :
1. Daun
waru
2. Kulit
petai cina yang kering
3. Pelepah
pisang
4. Lem
kayu
5. Kertas
karton
6. Kertas
roti
7. Benang
8. plitur
Alat yang digunakan :
1. Pensil
2. Penggaris
3. Gunting
4. Kuas
5. benang
2.3
Proses Pembuatan
Tahap
1 :
Mempersiapkan
alat dan bahan.
Tahap
2 :
Memulai
pekerjaan dengan membuat pola dan desai dari buku album berbahan dasar serat
tanaman.
Tahap
3 :
Memasuki
tahap menggunting dan menyatukan pola menjadi satu. Pada tahap ini karya sudah
mulai membentuk seperti buku. .
Tahap
4 :
Tahap
kali adalah tahap penjilidan, buku yang telah dilem jadi satu kemudian dijilid
menggunakan lem kayu dan ditekan-tekan agar kuat dan tetap menempel.
Tahap
5 :
Tahap
selanjutnya pemlituran. Tahap ini perlu adanya pengeringan, setelah caver
diplitur kemudian didiamkan selama 1 hari satu malam. Tujuan dari pendiaman ini
adalah agar plitur benar-benar melapisi caver. Karena jika plitur tidak
didiamkan maka hasilnya akan tidak sempurna.
Tahap
6 :
Penghiasan,
tahap ini melatih kekreatifitas kami. Perlu adanya ketelatenan dan kesabaran
yang banyak. Tujuannya agar karya yang dihasilkan bisa enak dipandang dan
dilihat.
Tahap
7 :
Tahap
kali ini dalah tahap pemasangan foto, karena ini proses belajar maka karya
kami, kami isi dengan foto-foto bersama kami. Agar terlihat menarik.
Tahap
8 :
Tahap
terakhir adalah tahap pengemasan, kami menggunakan pengemasan yang sederhana
yaitu berupa plastic yang ukurannya sesuai dengan buku album kami. Cukup
menarik untuk dipandang.
BAB 3
3.1
Penutup
Karya
yang kami buat tidak akan jadi tanpa dukungan, masukan, saran dan bimbingan
dari bu Rina Yunitasari. Karya ini kami buat dengan inovasi dan dari imajinasi
kami. Banyak kendala yang kami alami selama kami membuat karya ini. Namun
dengan kerja sama yang kami terapkan, kami telah menyelesaikan tugas ini dengan
baik. Mulai dari pengerjaannya sampai dengan proses penyusunan laporannya.
Semoga karya kami bisa menjadi latar belakang pemuda bangsa Indonesia agar
lebih bisa berkarya seperti kita. dan bisa menciptakan karya yang lebih bagus
dan inovatif dari karya kami.
3.2
Kendala
Kendala
yang kami alami selama proses pembuatan ini diantaranya sebagai berikut :
1. Kurangnya
waktu untuk berkumpul guna mengerjakan karya ini.
Waktu yang begitu cepat sedangkan jadwal
sekolah yang sangat padat membuat kita susah untuk berkumpul guna menyelesaikan
tugas ini. Namun kami membuat alternative lain yaitu mengerjakannya dikelas
waktu pulang sekolah. Dengan resiko harus rela pulang sore.
2. Kurangnya
kreatifitas
Kami menyadari bahwa kami masih dalam
proses belajar, jadi kratifitas yang kami miliki belumlah sempurna seperti yang
lainnya. Namun kami mengatasi masalah ini dengan sharing dengan satu sama lain.
3. Proses
pemlituran
Dalam proses ini kami masih belajar
kepada seorang tukang (daerah saya). Kami meminta untuk diajarkan untuk
pencampuran plitur tersebut dan cara untuk memeliturnya.
3.3
Kesimpulan
Pada dasarnya karya seni tidak bisa
dilakukan dengan waktu ndadak atau buru-buru. Karya seni membutuhkan waktu lama
dalam proses pengerjaanya. Jadi dalam pembuatanya harus ektra sabar, telaten,
sabar dan kreatif. Sebuah seni akan bagus hasilnya jika kita bisa berinovatif
tanpa mencontoh persis karya orang lain.
3.4
Saran
Saran kami untuk kalian teman-teman
yang pemula atau bisa dikatakan seperti kami. Mulailah berinovasi dan kreatif
dalam pengerjaan karya ini. Dan perlu kalian ingat karya seni tidak bisa
dilakukan secara mendadak, perlu proses waktu yang cukup lama. Hal tersebut
perlu diketahui oleh para pemula dalam pembuatan sebuah karya seni.
Rician Biaya :
Dalam
urusan biaya kami sangat meminimalisirkan artinya kami tidak banyak
mengeluarkan biaya. Rincian bahan yang kami beli :
1. Lem
kayu : Rp 6000
2. Benang : Rp 1000
3. Kertas
karton : Rp 1000
4. Lem
uhu : Rp 5000
Pengeluaran
Produksi sejumlah 13000, untuk beberapa produksi. Lem yang kita gunakan dapat
digunakan kembali untuk produksi selanjutnya.
Rata-Rata Harga Produksi :
Lem
kayu : 2000
Benang : 1000
Kertas
Karton : 1000
Lem
uhu : 2000
Jadi pengeluaran untuk 1 kali produksi
adalah 6000. untuk penjualan kami mematok harga sebesar 13000.
Upah
tenaga : 4000 (untuk 4
orang 1 produksi)
Biaya
produksi : 6000
Nilai
seni : 3000
Jumlah : 13000
Bahan-bahan
tersebut yang kami beli, untuk pelitur kami mempunyai keringanan. Jika kami
membeli akan mengeluarkan banyak uang, sedangkan yang kami butuhkan hanya
sedikit. Maka dari itu kami meminta pada perusahaan kayu dekat rumah saya
(arik). Jadi, bisa menghebat uang dan sedikit pengeluaran. Yang banyak adalah
tenaga kerjanya, kami harus rela untuk pulang sore agar karya terselesaikan.
book is one repository of knowledge and I really appreciate the clever people who have made the book and thanks for your hard work and cleverness shared all nations
ReplyDeletehttp://www.sanadomino.com
book is one repository of knowledge and I really appreciate the clever people who have made the book and thanks for your hard work and cleverness shared all nations
ReplyDeletepoker online